Tahta atau Takhta, yang Benar Adalah?



Manakah penulisan yang benar, tahta atau takhta?
Manakah yang merupakan kata baku, takhta atau tahta?

Tahta atau takhta adalah kedudukan yang diperebutkan oleh kalangan pemimpin. Istilah ini biasa digunakan untuk kerajaan atau kesultanan, walaupun sering juga dipakai untuk emnggambarkan kedudukan dalam negara. Bila bicara bahasa baku, manakah yang benar dari kedua kata tersebut?

Bila dilihat dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), maka kita akan mendapati bahwa kata yang benar adalah takhta. Jadi, kata tahta yang selama ini sering digunakan bukan termasuk ke dalam kata baku. Oleh karena itu, biasakanlah untuk menggunakan kata takhta alih-alih tahta.

Kata yang benar dan baku adalah takhta.

Arti kata takhta menurut KBBI adalah: keduduka atau tempat duduk raja.

Turunan kata takhta:
  1. Bertakhta artinya adalah menjadi raja, memerintah, berkuasa.
  2. Menakhtakan artinya adalah mendudukkan seseorang di takhta atau menjadikan raja atau pemimpin.

Catatan penting:
  • Bertahta atau bertakhta, yang benar adalah bertakhta.
  • Menahtakan atau menakhtaka, yang benar adalah menakhtakan.

Contoh kalimat dengan menggunakan kata takhta:
  1. Pangeran Hamid menduduki takhta yang ditinggalkan ayahnya.
  2. Raja Hayam Wuruk bertakhta di Majapahit pada masa kejayaan kerajaan tersebut.
Previous
Next Post »
Thanks for your comment